PERAN BANK SYARIAH INDONESIA DALAM MENDUKUNG EKOSISTEM HALAL - MULIDA
Senin, 04 November 2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini yang berjudul "Peran Bank Syariah Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal" dapat diselesaikan dengan baik. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu bentuk kontribusi penulis dalam memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya peran lembaga keuangan syariah, khususnya Bank Syariah Indonesia, dalam mendukung dan mengembangkan ekosistem halal di Indonesia. Penulisan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Allah SWT, atas segala nikmat dan hidayah yang diberikan. Keluarga, yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi selama proses penulisan ini. Seluruh responden dan informan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan wawancara dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Teman-teman dan rekan-rekan mahasiswa yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam berbagai bentuk selama proses penulisan ini. Karya ilmiah ini membahas tentang peran penting Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal yang mencakup berbagai sektor seperti makanan, minuman, kosmetik, farmasi, dan pariwisata. Saya berharap karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ekonomi syariah dan industri halal, serta dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekosistem halal di Indonesia. Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi syariah dan ekosistem halal di Indonesia.

 

 

Jakarta, [22 Juni 2024]

 

 

 

Mulida

 

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri halal. Industri ini mencakup berbagai sektor seperti makanan, minuman, kosmetik, farmasi, fashion, hingga pariwisata. Keberadaan industri halal tidak hanya penting bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga bagi pemenuhan kebutuhan umat Islam yang ingin menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di tengah perkembangan tersebut, peran lembaga keuangan syariah, terutama Bank Syariah Indonesia (BSI), menjadi sangat krusial. BSI sebagai lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mengembangkan ekosistem halal di Indonesia.

Industri halal global menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Menurut laporan State of the Global Islamic Economy, nilai pasar global untuk produk dan layanan halal diperkirakan mencapai triliunan dolar Amerika. Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim yang sangat besar, memiliki pangsa pasar yang menjanjikan untuk produk-produk halal. Namun, untuk dapat memanfaatkan peluang ini secara optimal, diperlukan dukungan yang kuat dari berbagai sektor, termasuk sektor keuangan syariah. Bank Syariah Indonesia, sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mendukung perkembangan ekosistem halal melalui berbagai produk dan layanan yang ditawarkannya.

Bank syariah memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung ekosistem halal. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menyediakan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah untuk pelaku usaha di industri halal, memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya produk halal, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan industri halal di Indonesia. Bank Syariah Indonesia, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk mendorong pertumbuhan ekosistem halal melalui berbagai produk dan layanan yang ditawarkannya. Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada pelaku usaha di industri halal dapat membantu mereka dalam mengembangkan usahanya. Misalnya, pembiayaan untuk sektor makanan dan minuman halal dapat membantu produsen dalam meningkatkan kualitas produk dan memenuhi standar halal yang ditetapkan. Selain itu, pembiayaan untuk sektor pariwisata halal dapat membantu dalam

 

pengembangan destinasi wisata yang ramah Muslim, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan Muslim, baik dari dalam maupun luar negeri.

Meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan ekosistem halal di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya produk halal. Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa produk halal hanya sebatas makanan dan minuman, padahal produk halal mencakup berbagai sektor lainnya seperti kosmetik, farmasi, fashion, dan pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif mengenai pentingnya produk halal bagi umat Islam. Tantangan lainnya adalah masih minimnya dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait dalam mengembangkan ekosistem halal. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan industri halal, implementasinya masih belum optimal. Hal ini terlihat dari masih rendahnya jumlah sertifikasi halal yang dikeluarkan, serta kurangnya insentif bagi pelaku usaha di industri halal. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekosistem halal di Indonesia. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi juga memberikan peluang besar bagi pengembangan ekosistem halal. Melalui platform digital, pelaku usaha di industri halal dapat lebih mudah memasarkan produk dan layanannya, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses sertifikasi halal, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal.

 

 

1.2 Tujuan Penelitian

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal di Indonesia. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

      1. Mengidentifikasi produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal.
      2. Menganalisis dampak pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia terhadap perkembangan industri halal di Indonesia.
      3. Mengkaji tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal.

 

      1. Memberikan rekomendasi strategi bagi Bank Syariah Indonesia untuk meningkatkan perannya dalam mendukung ekosistem halal di Indonesia.

1.3 Metode Penelitian

 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para ahli dan praktisi di bidang keuangan syariah dan industri halal, serta melalui studi literatur dan analisis dokumen terkait. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai peran Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal.

 

 

1.4 Manfaat Penelitian

 

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang keuangan syariah dan industri halal. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga bagi Bank Syariah Indonesia dan lembaga terkait lainnya dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang mendukung pengembangan ekosistem halal di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi masyarakat mengenai pentingnya produk halal dan peran lembaga keuangan syariah dalam mendukung pengembangan ekosistem halal.

 

 

1.5 Strukture Penelitian

 

Penulisan karya ilmiah ini terdiri dari beberapa bab yang terstruktur sebagai berikut:

 

BAB I: PENDAHULUAN

 

Bab ini membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, serta manfaat penelitian.

BAB II: LANDASAN TEORI

 

Bab ini mengulas literatur dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan keuangan syariah dan industri halal.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

 

Bab ini menjelaskan metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data.

 

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Bab ini menyajikan temuan penelitian dan analisis mengenai peran Bank Syariah Indonesia dalam mendukung ekosistem halal.

BAB V: PENUTUP

 

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi bagi Bank Syariah Indonesia dan pihak terkait lainnya..

 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Ekosistem Halal

 

      1. Pengertian Ekosistem Halal

 

Ekosistem halal mencakup berbagai aspek kehidupan yang sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Islam, khususnya dalam hal kehalalan produk dan layanan. Kehalalan tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga meliputi kosmetik, farmasi, fashion, pariwisata, serta sektor-sektor lain yang relevan bagi umat Islam. Menurut Al-Qur'an dan Hadist, kehalalan produk dan layanan tidak hanya penting dari sisi keagamaan tetapi juga dari sisi kesehatan dan etika bisnis.

2.1.2 Pentingnya Ekosistem Halal

 

Keberadaan ekosistem halal sangat penting karena memberikan jaminan kepada umat Islam bahwa produk dan layanan yang mereka gunakan telah melalui proses yang sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, ekosistem halal juga memiliki potensi ekonomi yang besar, mengingat populasi Muslim di dunia terus meningkat. Dengan demikian, pengembangan ekosistem halal tidak hanya memenuhi kebutuhan spiritual tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan.

 

 

2.2 Industri Halal Global dan di Indonesia

 

      1. Pertumbuhan Industri Halal Global

 

Industri halal global menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy, nilai pasar produk dan layanan halal diperkirakan mencapai triliunan dolar Amerika. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kesadaran konsumen Muslim terhadap pentingnya produk halal dan meningkatnya jumlah populasi Muslim di dunia.

2.2.2 Potensi Industri Halal di Indonesia

 

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri halal. Berbagai sektor seperti makanan, minuman, kosmetik, farmasi, dan

 

pariwisata memiliki peluang besar untuk berkembang. Namun, untuk dapat bersaing di pasar global, industri halal di Indonesia perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha.

 

2.3 Keuangan Syariah

 

      1. Pengertian Keuangan Syariah

 

Keuangan syariah adalah sistem keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip- prinsip syariah Islam. Prinsip utama dalam keuangan syariah adalah larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi). Keuangan syariah menekankan pada keadilan, kemitraan, dan pembagian risiko dalam transaksi keuangan.

 

2.3.2 Produk dan Layanan Keuangan Syariah

 

Bank syariah menawarkan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip- prinsip syariah. Produk-produk tersebut antara lain:

Mudharabah adalah Kemitraan bisnis di mana satu pihak menyediakan modal dan pihak lainnya menyediakan keahlian atau usaha. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sementara kerugian ditanggung oleh penyedia modal. Musharakah adalah Kemitraan di mana semua pihak yang terlibat menyediakan modal dan berbagi keuntungan serta risiko sesuai dengan kesepakatan. Murabahah adalah Pembiayaan jual beli di mana bank membeli barang yang dibutuhkan nasabah dan menjualnya kepada nasabah dengan harga yang mencakup margin keuntungan yang disepakati. Ijarah adalah Pembiayaan sewa di mana bank membeli aset dan menyewakannya kepada nasabah selama periode waktu tertentu.

 

 

2.4 Peran Bank Syariah Indonesia (BSI)

 

      1. Sejarah dan Latar Belakang Bank Syariah Indonesia

 

Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah besar di Indonesia: Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat sektor keuangan syariah di Indonesia dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. BSI berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem halal di Indonesia melalui berbagai produk dan layanan yang ditawarkannya.

 

2.4.2 Produk dan Layanan Bank Syariah Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal

 

BSI menawarkan berbagai produk dan layanan yang dirancang khusus untuk mendukung ekosistem halal, antara lain:

        1. Pembiayaan Usaha Halal. BSI menyediakan pembiayaan untuk pelaku usaha di industri halal, seperti pembiayaan untuk produksi makanan dan minuman halal, pembiayaan untuk pariwisata halal, dan pembiayaan untuk usaha-usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di sektor halal.
        2. Edukasi dan Sosialisasi. BSI aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya produk halal kepada masyarakat. BSI sering mengadakan seminar, workshop, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kehalalan produk dan layanan.

 

 

        1. Kerjasama dengan Lembaga Terkait. BSI menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), untuk mendukung proses sertifikasi halal dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal.

 

 

2.5 Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Ekosistem Halal

 

2.5.1 Tantangan dalam Pengembangan Ekosistem Halal

 

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan ekosistem halal di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

 

 

        1. Banyak masyarakat yang masih belum memahami pentingnya produk halal dan menganggap bahwa produk halal hanya terbatas pada makanan dan minuman. Edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya produk halal.

 

 

        1. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan industri halal, implementasinya masih belum optimal.

 

Dukungan yang lebih kuat dari pemerintah diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekosistem halal.

 

 

        1. Insentif yang diberikan kepada pelaku usaha di industri halal masih kurang, sehingga banyak pelaku usaha yang enggan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Pemberian insentif yang lebih besar dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk bergabung dalam ekosistem halal.

 

 

2.5.2 Peluang dalam Pengembangan Ekosistem Halal

 

Di sisi lain, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekosistem halal di Indonesia, antara lain:

 

 

        1. Pertumbuhan populasi Muslim di Indonesia dan dunia memberikan peluang besar bagi pengembangan ekosistem halal. Dengan jumlah konsumen yang terus meningkat, permintaan terhadap produk halal diperkirakan akan terus meningkat.

 

 

        1. Teknologi informasi dan digitalisasi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses sertifikasi halal. Selain itu, platform digital dapat digunakan untuk memasarkan produk halal ke pasar yang lebih luas.

 

 

        1. Kerjasama dengan lembaga internasional yang bergerak di bidang industri halal dapat membuka peluang ekspor produk halal Indonesia ke pasar global. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar internasional.

 

 

2.6 Studi Kasus: Peran Bank Syariah Indonesia dalam Mendukung Ekosistem Halal

 

      1. Pembiayaan untuk Industri Halal

 

BSI telah menyediakan berbagai produk pembiayaan yang dirancang khusus untuk mendukung industri halal. Salah satu contohnya adalah pembiayaan untuk produsen makanan

 

dan minuman halal. Pembiayaan ini membantu produsen dalam meningkatkan kualitas produk dan memenuhi standar halal yang ditetapkan. Selain itu, BSI juga menyediakan pembiayaan untuk sektor pariwisata halal, yang dapat membantu dalam pengembangan destinasi wisata yang ramah Muslim.

 

 

2.6.2 Edukasi dan Sosialisasi

 

BSI aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya produk halal kepada masyarakat. BSI sering mengadakan seminar, workshop, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kehalalan produk dan layanan. Melalui kegiatan ini, BSI berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya produk halal dan mendorong mereka untuk memilih produk halal.

 

 

2.6.3 Kerjasama dengan Lembaga Terkait

 

BSI menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), untuk mendukung proses sertifikasi halal dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal. Kerjasama ini meliputi berbagai aspek, mulai dari penyediaan layanan sertifikasi halal hingga pengawasan terhadap kepatuhan pelaku usaha terhadap standar halal.

 

 

2.7 Hasil Penelitian dan Pembahasan

 

      1. Analisis Dampak Pembiayaan

 

Pembiayaan yang diberikan oleh BSI kepada pelaku usaha di industri halal telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan industri halal di Indonesia. Misalnya, pembiayaan untuk sektor makanan dan minuman halal telah membantu produsen dalam meningkatkan kualitas produk dan memenuhi standar halal yang ditetapkan. Selain itu, pembiayaan untuk sektor pariwisata halal telah membantu

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah bagian penting dalam sebuah penelitian karena memberikan kerangka dan prosedur yang jelas tentang bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengkaji peran Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam mendukung ekosistem halal di Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan.

 

 

    1. Desain Penelitian

 

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi secara mendalam konteks tertentu dan memahami fenomena dalam situasi nyata. Pendekatan ini sesuai untuk mengkaji peran BSI dalam mendukung ekosistem halal, karena melibatkan analisis mendalam terhadap kebijakan, produk, dan layanan BSI serta dampaknya terhadap pengembangan industri halal di Indonesia.

 

 

3.2 Unit Analisis

 

Unit analisis dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Indonesia (BSI). Penelitian ini akan mengkaji berbagai aspek dari BSI, termasuk produk dan layanan yang ditawarkan, strategi yang digunakan untuk mendukung ekosistem halal, serta dampak dari pembiayaan yang diberikan oleh BSI terhadap perkembangan industri halal di Indonesia. Selain itu, unit analisis juga mencakup para pelaku usaha yang mendapatkan pembiayaan dari BSI dan pihak-pihak terkait seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

 

 

3.3 Sumber Data

 

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data utama: data primer dan data sekunder.

 

3.3.1 Data Primer

 

Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para ahli dan praktisi di bidang keuangan syariah dan industri halal. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi berbagai topik yang relevan secara mendalam. Responden yang diwawancarai meliputi:

        1. Pimpinan dan staf BSI yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan produk dan layanan halal.
        2. Pelaku usaha di industri halal yang mendapatkan pembiayaan dari BSI.
        3. Perwakilan dari lembaga terkait seperti MUI dan BPJPH yang terlibat dalam proses sertifikasi halal dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.

3.3.2 Data Sekunder

 

Data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur dan analisis dokumen terkait.

Sumber data sekunder meliputi:

 

 

 

        1. Laporan tahunan dan publikasi resmi BSI yang menjelaskan produk dan layanan yang ditawarkan serta strategi pengembangan ekosistem halal.
        2. Laporan dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian, termasuk laporan State of the Global Islamic Economy dan publikasi dari lembaga-lembaga internasional yang bergerak di bidang keuangan syariah dan industri halal.
        3. Dokumen kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia terkait dengan pengembangan industri halal dan keuangan syariah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

 

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

 

 

 

3.4.1 Wawancara Mendalam

 

Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara semi- terstruktur. Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang mendalam dan komprehensif mengenai peran BSI dalam mendukung ekosistem halal. Pertanyaan dalam

 

wawancara mencakup topik-topik seperti produk dan layanan yang ditawarkan oleh BSI, strategi pengembangan ekosistem halal, serta tantangan dan peluang yang dihadapi.

 

 

3.4.2 Studi Literatur

 

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang relevan dengan topik penelitian. Studi literatur meliputi penelusuran dan analisis berbagai publikasi ilmiah, laporan penelitian, buku, artikel jurnal, dan dokumen kebijakan yang terkait dengan keuangan syariah dan industri halal. Data dari studi literatur digunakan untuk melengkapi dan memperkaya data yang diperoleh dari wawancara mendalam.

 

 

3.4.3 Analisis Dokumen

 

Analisis dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen resmi yang relevan dengan penelitian ini. Dokumen-dokumen yang dianalisis meliputi laporan tahunan BSI, laporan State of the Global Islamic Economy, serta dokumen kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan lembaga terkait. Analisis dokumen ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kebijakan dan strategi yang digunakan oleh BSI dalam mendukung ekosistem halal.

 

 

3.5 Teknik Analisis Data

 

Data yang terkumpul dari wawancara mendalam, studi literatur, dan analisis dokumen kemudian dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

 

 

3.5.1 Analisis Konten

 

Analisis konten digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari wawancara mendalam dan dokumen. Proses analisis konten meliputi langkah-langkah berikut:

 

        1. Wawancara yang direkam ditranskrip secara verbatim untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat.
        2. Data yang telah ditranskrip diberi kode berdasarkan tema-tema yang relevan dengan penelitian. Koding dilakukan secara manual dengan menggunakan teknik open coding untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul dari data.
        3. Tema-tema yang telah diidentifikasi kemudian dikategorikan ke dalam kelompok- kelompok yang lebih besar berdasarkan kesamaan topik.
        4. Data yang telah dikategorikan diinterpretasikan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran BSI dalam mendukung ekosistem halal.

3.5.2 Triangulasi Data