Setelah tiga hari pertama BSI International Expo 2025 menghadirkan kemeriahan industri halal, kesepakatan bisnis lintas negara, hingga sajian musik yang memikat hati, gelaran di hari ke-empat atau hari terakhir Expo, kembali memberikan energi baru. Kali ini, kombinasi antara teknologi, semangat sportivitas, nilai spiritual, dan inovasi gaya hidup digital menjadi highlight utama yang memikat para pengunjung dari berbagai kalangan, khususnya generasi muda.
Pagi hari dimulai dengan antusiasme tinggi dari acara VR Ultimate Taekwondo yang digelar di bawah naungan ISCI - Sport Programme 2025. Inovasi berbasis realitas virtual ini menyatukan unsur olahraga bela diri taekwondo dengan teknologi imersif, memperkenalkan cara baru berlatih taekwondo secara interaktif dan menyenangkan.
Sebanyak 30 taekwondo-in dari Ultimate Taekwondo Academy hadir di panggung utama dan memperagakan berbagai gerakan olahraga bela diri taekwondo. Gerakan-gerakan seperti kuda-kuda (stance), pukulan (jireugi), tendangan (chagi), tangkisan (makki), dan gerakan dasar lainnya seperti sabetan dan serangan menyemarakkan panggung utama.
Akademi pimpinan Master Dev Dee Brachmana ini bermarkas di Graha Jala Bhakti Pondok Labu, Jakarta Selatan dan bernaung di bawah ISCI Ciputat. Master Dev Dee didampingi oleh Sabam Vira dan Sabam Voland saat memandu para taekwondo-in. Bahkan Sabam Voland melakukan sejumlah gerakan backplip.
Master Dev Dee memandu setiap taekwondo-in untuk memperagakan gerakan secara beregu maupun individu. Gerakan seperti pomsae (rangkaian jurus), maupun berbagai tendangan (ap chagi/tendangan depan, dollyo chagi/ tendangan memutar, yeop chagi/tendangan samping, dwi chagi/tendangan belakang dan huryeo chagi/tendangan kait) serta dance taekwondo dibawakan dengan lincah dan penuh tenaga.
Kelompok Ultimate Tekwondo merupakan satu-satu perguruan taekwondo di Indonesia yang sudah memanfaatkan fasilitas VR untuk melakukan kegiatan pelatihan. Akademi ini juga sudah banyak menang dalam berbagai lomba tingkat nasional maupun internasional. “InsyaAllaah, kami akan ikut kejuaraan dunia di tahun 2027, demi kemajuan dan kualitas anak-anak,” kata Master Dev Dee.
Menurut Master Dev Dee, menjadi taekwondo-in yang keren sangat memerlukan disiplin, latihan dan kemampuan berperilaku terbaik. Dalam konteks VR taekwondo, dengan penggabungan antara pelatihan fisik dan simulasi digital, program ini membuka peluang baru bagi dunia olahraga prestasi dan rekreasi, serta menjadi medium pengenalan seni bela diri Korea kepada khalayak lebih luas, terutama generasi digital native yang akrab dengan dunia virtual.
Menjelang siang, suasana beralih menjadi lebih reflektif dan inspiratif melalui sesi bincang-bincang bersama Ustadz Muhammad Assad dalam tema Engaging Joy: Kolaborasi Meraih Keberkahan. Dalam forum ini, Ustadz Assad mengajak generasi muda untuk menjadikan kolaborasi sebagai jalan meraih keberkahan, baik dalam bisnis, kehidupan sosial, maupun spiritualitas.
Ustadz Muhammad menekankan pentingnya nilai kejujuran, amanah, dan kebermanfaatan dalam setiap langkah usaha, sekaligus menumbuhkan semangat berkarya yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga maslahat. Pesan-pesan ini menyentuh banyak peserta, terlebih dalam konteks dunia digital yang sering kali dipenuhi kompetisi dan tekanan ekspektasi sosial.
Usai kajian yang meneduhkan dari Ustadz Assad, panggung utama, BSI International Expo 2025 menghadirkan program Shopping Race, sebuah kompetisi belanja cerdas yang memadukan edukasi keuangan syariah, digitalisasi transaksi, dan gaya hidup halal.
Acara ini dirancang khusus untuk menarik minat audiens pengunjung Expo, agar lebih akrab dengan layanan keuangan syariah berbasis digital. Mereka wajib memanfaatkan aplikasi Byond by BSI. Pengunjung atas nama Irma, Isma, dan Riri menjadi peserta sesi pertama Shopping Race yang mengangkat tema “Makanan dari Daerah di Indonesia”.
Para peserta Shopping Race ditantang untuk menyelesaikan misi belanja senilai Rp250 ribu dalam waktu 10 menit dengan kriteria nilai kehalalan produk, efisiensi pengeluaran, dan penggunaan transaksi non-tunai melalui platform digital BSI, seperti BYOND by BSI lewat fitur pembayaran QRIS BSI Debit Card, dan BSI Hasanah Card yang ramah lingkungan.
Shopping Race juga melibatkan UMKM binaan BSI dan tenant industri halal nasional yang menampilkan produk makanan, fashion, kosmetik, hingga kerajinan. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan produk halal, tetapi juga mengedukasi peserta tentang pembiayaan syariah dan pengelolaan keuangan yang adil dan transparan.